Sejarah Perkembangan Nuklir Di Dunia
        
1896 
Ahli fisika Perancis Henri Becquerel menemukan gejala radioaktivitas ketika plat-plat fotonya diburamkan oleh sinar dari uranium
1898
Pierre dan Marie Curie memulai proyek yang berujung pada penemuan unsur baru – radium
1902
Ahli
 fisika Inggris Ernest Rutherford dan ahli kimia Frederick Soddy 
menerangkan peluruhan radioaktif yang mengubah unsur seperti radium 
menjadi unsur lain sambil menghasilkan energi
1905
Albert
 Einstein, pegawai paten di Bern, menunjukkan kesetaraan massa dan 
energi dalam persamaan E=mc, sebagai bagian dari Teori Kenisbian 
relativitas) Khusus. Persamaan ini meramalkan bahwa energi yang amat 
besar terkunci di dalam materi
1910
Soddy mengusulkan adanya isotop - bentuk unsur yang memiliki sifat-sifat kimia sama tetapi berat atomnya berbeda
1911
Rutherford, dengan menggunakan partikel alfa, menyelidiki bagian dalam atom dan menemukan intinya yang berat
1913
Francis
 Aston, ahli kimia Inggris, secara menyakinkan menunjukkan adanya 
isotop. Ahli fisika Denmark Niels Bohr mengajukan teorinya berdasarkan 
apa yang telah ditemukan oleh Rutherford dan teori kuantum ahli fisika 
Jerman Max Planck
1919
Rutherford
 menunjukkan perubahan nitrogen menjadi oksigen dan hidrogen setelah 
dibentur oleh partikel alfa. Ini adalah reaks inuklir pertama yang 
diamati oleh manusia
1928
Dalam
 langkah-langkah pertama ke arah pemahaman dasar mengenai kakas nuklir, 
orang Amerika Edward Condon dan Ronald Gurney dan George Gamow yang 
lahir di Rusia, dalam penyelidikan tersendiri, menerangkan bagaimana 
partikel alfa di pancarkan dari inti
1931
Deuterium,
 isotop berat hidrogen yang kemudian dipakai dalam bom hidrogen (bom-H) 
yang pertama, ditemukan ahli kimia Amerika, Harold Urey
1932
Ahli
 fisika Inggris John Cockroft dan ahli fisika Irlandia Ernest Walton 
bekerja sama dalam mengubah litium menjadi inti helium, memakai proton 
yang dipercepat dengan alat “pemecah atom” sederhana. Ini merupakan 
pembuktian ekperimental yang pertama terhadap rumus Einstein E=mc .
Neutron,
 partikel penyusun atom yang ternyata merupakan kunci ke arah pembelahan
 inti, ditemukan oleh ahli fisika Inggris James Chadwick
1933
Irene
 dan Frederic Joliot-Curie, ahli fisika Perancis, menunjukkan bahwa 
beberapa atom yang stabil, mengalami reaksi nuklir bila dibentur oleh 
partikel alfa dan berubah menjadi isotop tak stabil berumur pendek. 
Inilah keradioaktifan berumur buatan pertama
1938
Hans
 Bethe di Amerika Serikat berteori bahwa energi matahari berasal dari 
reaksi fusi, suatu proses yang memadukan dua inti ringan dan melepaskan 
energi yang jumlahnya besar. Istilah reaksi yang kini menghasilkan 
ledakan bom-H
1939
Otto
 Hahn dan Fritz Strassmann di Berlin menembaki uranium dengan neutron 
dan menemukan unsur barium yang lebih ringan sebagai hasil dari reaksi 
itu, tetapi tidak dapat menjelaskan percobaan munculnya barium tersebut.
Pelarian
 Jerman Otto Frisch dan Lise Metner menjelaskan percobaan Hahn dan 
Strassmann sebagai fisi - pembelahan suatu inti berat menjadi inti-inti 
yang lebih ringan, misalnya inti barium, dengan melepaskan banyak 
energi.
Frederic
 Jolit-Curie menunjukkan bahwa fisi satu atom uranium oleh satu neutron 
menghasilkan dua atau tiga neutron bebas. Ini menyarankan kemungkinan 
reaksi berantai; dalam reaksi ini neutron baru melanjutkan dan 
memperluas reaksi yang dimulai oleh pembenturan neutron awal.
Bohr meramalkan bahwa uranium-235 akan membelah bila ditembak neutron, tetapi U-235 sangat langka.
Albert
 Einstein di Amerika Serikat pada Lembaga Penelaahan Lanjut 
memperingatkan Presiden Roosevelt akan bahaya militer dari energi atom
1940
Para
 ahli kimia di Universitas California yang dipimpin oleh Glenn Seaborg 
dan Edwin McMillan menemukan plutonium, hasil penembakan U-238 yang 
radioaktif, dan pengganti yang baik dari U-235 yang langka
Metode difusi gas untuk memisahkan isotop-isotop uranium dikembangkan di Universitas Kolombia
1942
Dibawah
 pengarahan Enrico Fermi reaktor atom pertama dibangun, dan pada tanggal
 2 Desember 1942, jam 15.52, berlangsung reaksi berantai pertama dalam 
proyek yang diprakarsai dan dikoordinasi oleh Arthur H. Compton
Suatu program atom militer A.S dengan nama sandi Proyek Manhattan, dibentuk dibawah pimpnan Mayor Jenderal Leslie R.
Groves.
 Di Oak Ridge, Tennessee, spektrometer massa dipergunakan untuk 
memproduksi U-235 murni, di bawah pengarahan Ernest O.Lawrence
Pembangunan laboratorium bom atom dimulai di Los Alamos, New Mexico, di bawah pengarahan J. Robert Oppenheimer
1943
Reaktor-reaktor dibangun di Hanford, Washington, untuk memproduksi plutonium
1945
Bom atom pertama diletuskan di Alamogordo, New Mexico, Senin 16 Juli
Bom atom pertama menghancurkan Hiroshima, Jumat 6 Agustus.
Nagasaki menjadi sasaran kedua pada tanggal 9 Agustus
1949
Uni Soviet meledakkan bom atom
1950
Presiden
 Harry S. Truman pada tanggal 31 Januari mengumumkan bahwa ia telah 
merestui Komisi Tenaga Atom untuk melanjutkan pengembangan bom-H
1952
Bom atom Inggris pertama diledakkan pada tanggal 3 Oktober di Pulau Monte Bello di lepas pantai Australia
Ledakan uji coba bom-H A.S. Yang pertama terjadi dekat Atol Eniwetok di Pasifik, pada tanggal 1 November
1953
Dalam bulan Agustus Uni Soviet meledakkan bom-H 1954
1954
USS Nautilus, kapal selam atom pertama diluncurkan
1956
Reaktor pertama menghasilkan tenaga listrik mulai bekerja di Calder Hall, Inggris
1957
Reaktor Shippingport, pembangkit listrik tenaga atom pertama di A.S mulai beroperasi
1959
Uji coba reaktor atom kecil yang pertama - KiwiA-untuk enggunaan dalam roket terjadi di lokasi pengujian Nevada
1960
Perancis meledakkan bom atom dalam uji coba di Sahara
1961
Uni Soviet melakukan uji coba bom-H terbesar (55 sampai 60 megaton) di pulau daerah kutub Novaya Zemlya
A.S.
 Memulai Proyek Mata Bajak, serentetan percobaan ledakan nuklir skala 
besar untuk maksud-maksud damai seperti misalnya pembuatan terusan
1962
A.S. Meledakkan bom-H dari roket Thor dan menciptakan suatu zona radiasi buatan manusia








Tidak ada komentar:
Posting Komentar