ATOM SEBAGAI PENYUSUN ALAM SEMESTA
Mukhlis Akhadi
Ahli Peneliti Utama di Badan Tenaga Nuklir Nasional
Ahli Peneliti Utama di Badan Tenaga Nuklir Nasional
Sudah sejak zaman dahulu
manusia tertarik kepada benda-benda yang ada di sekeliling mereka.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mencatat, bahwa banyak di antara
para filosof Yunani kuno telah berusaha menerangkan materi yang ada di
sekitar mereka. Di salah satu sekolah filsafat Yunani kuno misalnya,
Empedocles (abad ke-5 SM) menajarkan, bahwa ada empat bahan dasar
penyusun alam, yaitu: tanah, udara, api dan air.
Dari Yunani kita juga mengenal adanya konsep dasar tentang atom dari
Demokritus (460-370 SM). la menggambarkan atom sebagai materi terkecil
yang sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi. Inilah
konsep tentang atom pertama yang tercatat oleh sejarah ilmu pengetahuan.
Konsep tersebut lahir murni dari hasil pemikiran, dan bukan merupakan
hasil percobaan.
Perkembangan pemikiran manusia tentang atom
terus berlanjut, dan hingga kini atom masih tetap menjadi obyek
penelitian yang menarik perhatian para ahli fisika. Didukung oleh
berbagai hasil penemuan, maka teori tentang atompun berkembang dari
waktu ke waktu.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan juga mencatat, bahwa teori
tentang atom yang didasarkan pada hasil percobaan pertama kali
dikemukakan oleh John Dalton (1766-1844). Menurut Dalton, atom merupakan
partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Atom-atom suatu unsur
semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi unsur lain. Dua atom
atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat membentuk
molekul. Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah tetapi kemudian
bergabung lagi dengan susunan yang berbeda dari semula, tetapi massa
keseluruhannya tetap. Pada reaksi itu, atom-atom bergabung menurut
perbandingan tertentu.
Begitu meyakinkan Dalton dalam
mengemukakan teori atom, maka pada saat itu teori atomnya dipakai untuk
menerangkan proses-proses dalam reaksi kimia. Penemuan-penemuan dalam
bidang kimia pada abad ke-18 telah memperkokoh teori atom Dalton ini,
sehingga pada saat itu keberadaan atom dapat dipercaya oleh para ahli,
sekalipun mereka belum pernah melihat bentuk dari atom tersebut.
Perkembangan Berikutnya
Penemuan-penemuan baru dalam bidang fisika ternyata mampu membuka
cakrawala baru pemahaman atom oleh manusia. Penemuan elektron oleh J.J.
Thomson menyebabkan model atom yang dikemukakan Dalton tidak dapat
diterima lagi. Dengan gugurnya model atom Dalton ini, Thomson terdorong
untuk mengemukakan teori atom baru yang dikemukakannya pada tahun 1904.
Thomson melukiskan bahwa atom bukanlah merupakan partikel terkecil yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi seperti yang difahami manusia sebelumnya.
Ia melukiskan bahwa atom mempunyai bentuk seperti bola yang muatan
positifnya terbagi merata ke seluruh isi atom. Muatan positif itu
dinetralkan oleh elektron-elektron bermuatan negatif yang tersebar di
antara muatan positif tadi. Teori atom ini diterima secara luas oleh
para ilmuwan hingga akhir abad ke-18.
Dalam perjalanan berikutnya, teori atom Thomson inipun akhirnya gugur
oleh pengujian yang dilakukan Ernest Rutherford. Pengujian itu dilakukan
dengan cara menembaki lempengan emas yang sangat tipis (ketebalan 0,01
mm) dengan partikel alfa. Apabila model atom Thomson itu benar, maka
gerakan partikel alfa tidak akan dibelokkan sewaktu menumbuk lempeng
emas. Namun Rutherford ternyata mendapatkan hasil yang lain dari yang
diharapkan semula. Partikel alfa yang ditembakkan ke permukaan lempeng
emas itu ternyata tidak semuanya mampu menembus lempeng emas secara
lurus. Ada beberapa diantaranya dibelokkan dan sebagian lagi dipantulkan
kembali.
Dari hasil percobaannya tadi Rutherford akhirnya
berkesimpulan, bahwa sebagian partikel alfa dipantulkan kembali karena
bertumbukan dengan bagian yang sangat keras dari atom, yang selanjutnya
oleh Rutherford disebut inti atom. Dengan demikian, model atom Thomson
yang menyatakan bahwa massa atom tersebar merata di seluruh isi atom
tidak dapat diterima lagi. Dengan gugurnya teori atom Thomson ini, maka
pada tahun 1911 Rutherford mengemukakan teori atom yang baru sebagai
berikut:
- Atom terdiri dari muatan positif dan negatif dimana semua muatan positif dan sebagian besar masa atom terkumpul pada suatu titik di tengah-tengah bola atom yang disebut inti atom.
- Inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron bermuatan negatif pada jarak yang relatif jauh, dimana elektron-elektron berputar pada lintasan-lintasan seperti planet yang bergerak mengelilingi matahari dalam sistim tata surya.
Penyusun Alam Semesta
Meski model atom
Rutherford tadi masih memiliki beberapa kelemahan, namun teori itu dapat
memberikan gambaran kasar tentang atom. Model atom seperti inilah yang
biasanya diperkenalkan kepada masyarakat awam maupun pelajar pemula. Dan
gambaran tadi, paling tidak kita menyadari bahwa pada prinsipnya atom
adalah penyusun alam semesta. Atom ada di sekeliling kita. Bahkan tubuh
kita sendiri pada prinsipnya tersusun atas atom-atom.
Untuk
mengenali lebih lanjut tentang keberadaan atom itu, marilah kita
mengambil salah satu contoh yang paling sederhana dalam kehidupan kita
sehari-hari. Jika dalam menjalani kehidupan ini manusia membutuhkan air
minum, maka dari air minum itu kita dapat menemukan atom. Dari satu
gelas air, kita bisa mengambil setetes air. Dalam setetes air itu
terdapat bertrilyun-trilyun molekul air. Molekul adalah bagian terkecil
dari suatu materi yang masih memiliki sifat dasar materi. Jika segelas
air bersifat cair pada suhu ruangan dan tidak berwarna, maka satu
molekul airpun masih rnemiliki sifat dasar air, yaitu cair dan tidak
berwarna.
Dalam ilmu kimia, air memiliki rumus molekul H2O,
yang berarti satu melekul air tersusun atas dua buah atom hidrogen (H)
dan satu buah atom oksigen (O). Dalam hal ini atom merupakan bagian
terkecil dari suatu materi yang sudah tidak memiliki sifat dasar materi.
Atom hidrogen dan oksigen dalam keadaan terpisah (tidak membentuk
molekul air) berada dalam bentuk gas pada temperatur ruangan.
Sumber : www.infonuklir.com dan www.iaea.org
Sumber : www.infonuklir.com dan www.iaea.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar